Prabu Sutra Kamasan, raja di negara Pasir Batang Umbul Tengah, mempunyai permaisuri dua orang, yang tua bernama Limar Kancana, yang muda bernama Aci Keling. Limar kancana mempunyai kakak bernama Boma Janggala, sedang Aci keling mempunyai kakak pula, bernama Paksi Keling.
Karena gembira adiknya menjadi permaisuri prabu Sutra kamasan, raja keturunan ratu pakuan pajajaran, Boma janggala mengadakan pesta besar-besran.
Ketika itu di mega malang (awan) Balungbang Singa sedang bertapa. Ia berniat untuk melarikan permaisuri Prabu Kamasan, yang bernama Aci Keling. Ia turun ke bumi menuju istana, dengan kesaktiannya ia dapat membawa Aci Keling yang sedang tidur nyenyak dan sebagai penggantinya ia menciptakan Aci Keling palsu dari sepah bekas makan sirih. Kemudian Balungbang Singa terbang ke angkasa, berhenti di mega malang . Kejadian tersebut diketahui oleh Paksi Keling, dengan kesaktiannya pula Aci Keling dapat direbutnya kembali, lalu diserahkan kembali kepada Prabu Kamasan. Setelah mengembalikan adiknya, Paksi Keling kembali ke angkasa, Balungbang Singa masih tertidur, lalu dibantingkannya ke tanah dan jatuh di tanah datar yang kebetulan lewat seorang ponggawa bernama Sutra Pangayon bersama adiknya yang cantik, bernama Pucuk Sari. Karena menyangka Sutra Pangayon yang berbuat, maka terjadilah perkelahian antara Balungbang Singa dan Sutra Pangayon. Melihat hal tersebut Paksi Keling lalu turun, karena tidak tega Sutra Pangayon yang tidak bersalah harus menanggung akibat atas perbuatannya.
Terjadilah perkelahian antara Paksi keling dan Balungbang Singa. Dibunuhnya Balungbang Singa, namun atas saran Pucuk Sari, Balungbang Singa dihidupkan kembali, supaya nantinya Balunbang Singa mengabdi ke Paksi keling. Semuanya mengikuti Paksi keling dan mengabdi kepada Prabu Sutra kamasan.
Satu ketika adik Balungbang Singa dilarikan Mega Kumendang dari negara Daha. Putri itu setelah dicuri diserahkan kepada adik perempuannya yang bernama Ratu Manik. Balungbang Singa menjadi marah, lalu adiknya disusulnya ke negara Daha. Ia menantang perang kepada Mega Kumendang, sehingga terjadi peperangan. Mega Kumendang kalah dan dibunuh oleh Balungbang Singa. Ratu Manik bersedia mengikuti Balungbang Singa aslakan kakaknya dihidupkan kembali, setelah permintaannya dilaksanakan maka Balungbang Singa akan membawa mereka ke Prabu Sutra Kamasan. Sebelum sampai mereka beristirahat di suatu tempat tepatnya di jalan simpang empat. Di tempat itu telah sampai pula adik Boma Janggala yang baru selesai bertapa, namanya Pangeran Naga Buwana. Setelah saling menyapa dan bertanya akhirnya mereka bersama-sama pergi, karena mempunyai maksud dan tujuan yang sama yaiutu mengabdi kepada Prabu Sutra Kamasan. Sebelum sampai di negara Pasir Batang, mereka singgah dulu di negara Pasir Ipis. Karena terjadi kesalah pahaman terjadilah perkelahian antara raja Sanghara dari negara pasir Ipis dengan Pangeran Naga Buwana. Dalam peperangan itu raja Sanghara dapat dikalahkan dan dibunuh, namun akhirnya dihidupkan kembali atas permintaan Maya Sanghara, adik dari raja Sanghara. Dan merekapun akhirnya mengabdi kepada Prabu Sutra Kamasan.
Negara Pasir Batang Umbul Tengah menjadi kerajaan yang luas dengan para ponggawa dan rakyatnya semakin banyak
Sumber ceritera
Badoeyshe Pantoen Verhalen, J.J. Meyer
1891
Tidak ada komentar:
Posting Komentar